Selasa, 30 Juni 2009

We've got baby girl !!

alhamdulilah telah lagir putri ke -2 " Yuniar Zhafirah Suryananda ", Kamis 11 Juni 2009 jam 05.35. 2 anak cukup cowok cewek.

Rabu, 18 Februari 2009

Anak ke-2 Cowok lagi apa cewek ya..?

Banyak yang bilang ato prediksi anak ke-2 bakal cewek....alhamdulilah amin,jadinya bisa sepasang nih.Anak pertama udah cowok. Tapi apapun dech yang penting sehat,selamat. Hamil anak pertama coba ngecek pake tabel di bawah ini cocok..yang ke-2 antara cowok ato cewek,positif hamil anak ke-2 tgl 19 Oktober di saat umurku 29 tahun ...possibly i'm gonna have baby girl....insya allah

Tabel berikut ini diambil dari Royal tomb dekat Peking , China. Original copy tersimpan di Institute of Science of Peking. Kebenaran dari tabel diatas telah dibuktikan oleh ribuan orang dan dipercaya 99% kebenarannya. Ahli-ahli genetika China telah meneliti dan menyajikan kembali tabel ini setelah terkubur lama di Royal tomb selama 700 tahun yang lalu.



Keterangan :
P = Perempuan
L = Laki-laki

Penjelasan :

Anda dapat memilih musim atau bulan yang anda inginkan untuk mendapatkan bayi laki-laki atau perempuan dengan berpedoman pada tabel diatas. Usia istri dari umur 12 sampai 90 tahun pada baris atas dari tabel, sedangkan kolom kiri dari tabel menunjukkan BULAN PEMBUAHAN dari anak yang diinginkan. Dengan berpedoman pada tabel diatas anda akan dapat memilih waktu kapan harus melakukan senggama menurut jenis kelamin anak yang diinginkan.

Contoh singkat : Jika istri berusia 27th dan bayinya dibuat pada bulan Januari, berdasarkan tabel diatas bayi yang akan dilahirkan adalah perempuan. Tabel diatas didasarkan pada bulan proses pembuahan bayi, bukan kelahiran dari bayi.

Senin, 09 Februari 2009

SCRIPT IKLAN RADIO

Thanks to Ibu Peni USD

Yah begitulah Nana ini sudah 10 tahun kerja di radio dari tahun 98. Diawali dari hobi suka merekam suara sendiri di tape-nya Mama sampe jebol dan hobi denger radio dari kecil. 10 tahun bergelut di dunia broadcasting,tentunya sangat akrab sama pembuatan script iklan radio. Here they are...the theory
IKLAN DALAM MEDIA
Iklan yang kita buat harus sesuai dengan media yang kita pilih untuk pemuatannya.
Secara garis besar media iklan dibagi menjadi dua, yaitu
1. Media lini atas, yang terdiri dari iklan-iklan yang dimuat di media cetak (surat kabar dan majalah), media elektronik (radio, TV, dan film yang diputar di bioskop), serta media luar ruang (papan reklame dan angkutan).
2. Media lini bawah, yang terdiri dari seluruh media selain media di atas. Media lini bawah meliputi direct mail, pameran, point of sale display material, kalender, agenda, gantungan kunci, blocknote, tas, jam dinding, dan tanda mata yang lain.
Dalam modul ini, kerja kreatif pembuatan iklan dibatasi pada iklan yang dimuat di media lini atas. Iklan di media lini atas ini pun hanya difokuskan pada iklan media cetak serta iklan media elektronik yang terdiri dari iklan radio dan televisi. Hal ini didasarkan pada perbedaan yang berarti akan karakteristik dari iklan di tiga media tersebut. Dengan demikian, modul ini terdiri dari tiga kegiatan belajar, yang terdiri:
1. Kegiatan Belajar 1: Iklan Media Cetak
2. Kegiatan Belajar 2: Iklan Radio
3. Kegiatan Belajar 3: Iklan Televisi

Usai mempelajari modul ini, Anda sebagai mahasiswa Sastra Indonesia, diharapkan dapat membuat dan merancang iklan untuk media cetak, radio, dan televisi. Dapat dikatakan setelah Anda mempelajari modul ini, Anda dapat:
1. membuat iklan di media cetak
2. merancang iklan di media radio
merancang iklan di media televisi
Kegiatan Belajar 1: IKLAN MEDIA CETAK
Media cetak merupakan suatu media yang bersifat statis dan mengutamakan pesan-pedan visual. Media ini terdiri dari lembaran kertas dengan sejumlah kata, gambar, atau foto dengan tata warna dan halaman putih. Media cetak merupakan dokumen atas segala dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh jurnalis dan diubah dalam bentuk kata-kata, gambar , foto, dan sebagainya.
Dalam pengertian ini, media cetak yang dipakai untuk memasang iklan adalah surat kabar dan majalah. Dalam media ini dikenal jenis iklan baris, iklan display, dan iklan advetorial. Iklan baris adalah iklan yang pertama kali dikenal masyarakat. Umumnya hanya terdiri dari iklan lowongan pekerjaan; iklan penjualan rumah, mobil bekas, tanah, handphone; dan penawaran jasa tertentu. Iklan ini ukurannya kecil dan banyak mengandung singkatan tertentu.
Iklan display merupakan iklan yang paling dominan pada surat kabar maupun majalah. Ukurannya sangat bervariasi, biasanya minimal dua kolom, hingga maksimal satu halaman. Iklan advertorial adalah iklan yang ditulis dengan gaya editorial. Isi pesan dan gaya penulisannya lebih serius. Dalam modul ini yang menjadi fokus pembelajaran adalah iklan jenis display dan advertorial.

KARAKTERISTIK IKLAN MEDIA CETAK
Iklan di media cetak baik itu yang terdapat dalam surat kabar maupun majalah, memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. tergolong praktis, cepat, dengan harga terjangkau
2. daya jangkau dan edar surat kabar dapat sampai pelosok. Perkembangan zaman telah menciptakan segmentasi, dan megidentifikasi surat kabar dan majalah menurut karakteritik sosial pendidikan pembacanya
3. peranan jenis huruf, ukuran, aspek lay out turut menentukan keberhasilan iklan
4. dapat bertahan, tidak satu kali lalu habis

Anatomi yang dipakai untuk eksekusi (produksi) iklan media cetak menurut Mardjadikara (2004: 25), sebagai berikut.
1. Headline atau judul yang tentunya harus ada kaitannya dengan bodycopy
2. Visual, ilustrasi, gambar atau foto orang model atau apa pun yang berkaitan dengan konsep kreatif dan atau foto produk itu sendiri
3. Bodycopy atau teks yang memberikan informasi lebih rinci tentang produk atau jasa yang akan dijual
4. Produck shot atau foto produk (yang sekaligus bisa menampilkan nama merk) Produk shot ini bisa saja merupakan ilustrasi utama.
5. Baseline yang bisanya terletak paling bawah di layout iklan. Di bagian bawah ini bisa dimasukkan, slogan, cath phrase, atau nama dan alamat perusahaan pengiklan.
Disebutkan juga adanya unsur lain dalam anatomi iklan media cetak, yaitu:
1. Kupon, jika pengiklan menginginkan respon langsung (direct respon) dari sasaran atau untuk kepentingan survei konsumen.
2. Flash yaitu, misalnya perkataan Baru, Diskon, Cuci Gudang yang ditulis dengan grafis tertentu untuk mendapat pehatian khusus konsumen.

Terkadang ada iklan yang dibuat sengaja tidak lengkap. Misalnya hanya memuat headline dan tidak jelas mengiklankan produk atau jasa apa yang ditawarkan. Atau tanpa headline sama sekali, namun iklan ini menampilkan produk tanpa label atau sebagian saja. Inilah iklan yang biasanya disebut dengan teaser, yang maksudnya sebagai prakondisi kampanye utama yang akan dilancarkan. Ide strategi keratif dari iklan ini adalah menciptakan rasa penasaran orang akan iklan berikutnya.

MENULIS HEADLINE
Headline haruslah menarik, seperti halnya sebuah judul berita, artikel, cerpen, ataupun novel. Tanpa headline yang menarik, orang tidak akan memperhatikan bodycopy. Selain menarik, headline juga harus mengandung kebenaran secara logika.
Headline "Tips Cantik bagi Wanita" kurang menarik bagi pembaca. Namun, headline "Cara tepat Menjadi cantik dalam 14 hari" merupakan headline yang memukau. Orang akan langsung tertarik menbaca iklan itu lebih jauh. Namun, headline "Cara tepat menjadi cantik dalam 15 menit" adalah mustahil. Orang tidak tertarik karena menilainya ada kebohongan.
Selain pilihan kata yang baik, headline harus ditulis dengan jenis huruf yang mudah dibaca dan huruf yang lebih besar dari bodycopynya. Headline dalam huruf tebal dan ukuran besar, misalnya 72 kurang estetis dan kurang efisien untuk iklan ukuran 2 kolom x 150 mm, disamping tentu saja menghabiskan ruang.
Dari gaya dan struktur kalimatnya headline bisa berbentuk pernyataan, membuat pernasaran, perntanyaan menggoda, mengejutkan, retorika, bujukan, dan sebagainya.
1. Pernyataan: Ada Break ada Kit Kat
2. Membuat penasaran: Ternyata ada juga wanita yang jatuh cinta pada dasi.
3. Pertanyaan menggoda: Mengapa gadis-gadis Indonesia memakai pembalut Suction?
4. Mengejutkan: Gunakan Akal Sehat, Pilihan Baru
5. Retorika: Adakah wanita yang tidak ingin Cantik
Bujukan: Bila Anda eksekutif cerdik, Anda pasti memilih konputer X.
MENULIS BODYCOPY
Setelah memilih kata-kata yang tepat untuk headline, kini saatnya Anda membuat bodycopy. Bodycopy memuat
1. manfaat dari produk
2. pesan yang diharapkan untuk dilakukan oleh konsumen.
Artinya, apa yang kita inginkan diperbuat konsumen setelah membaca iklan kita. Membeli atau mencoba produk? Di mana membelinya? Atau datang ke toko terdekat untuk minta informasi? Mengajak target audience pergi ke Dufan Ancol?. Atau mengajak target audience untuk segera memesan makan siang di Mc Donald? Konsep kreatif selalu bermain di wilayah pesan-pesan tersebut.
Gunakanlah kalimat yang efisien dengan daya ekfetivitas yang tinggi. Hal ini disebabkan biaya produksi dan pemasangan iklan di media tidaklah murah. Gunakanlah bahasa yang biasa dipakai dalam pembicaraan sehari-hari. Membuat kalimat yang terdiri dari 30 kata untuk bodycopy sangatlah tidak baik. Kalimat itu dapat diubah menjadi dua atau tiga kalimat pendek. Kalimat yang efisien dan efektif biasanya singkat, padat, namun menarik dan dengan mudah dapat ditangkap arti oleh target audiencenya.
Jangan lupa hanya satu tujuan dalam membuat iklan, yaitu menjual produk atau jasa yang diiklankan. Yang penting target audience harus tertarik dan mengerti pesan yang kita sampaikan dalam iklan tersebut.

MENULIS ADVERTORIAL
Advertorial adalah iklan yang ditulis dengan gaya editorial. Isi pesan dan da gaya penulisannnya lebih serius. Dalam iklan model seperti ini biasanya ditampilkan angka-angka hasil riset , statistik, referensi ilmiah, makalah yang ditulis oleh seorang ahli atau lembaga di bidang profesional di bidang yang berkaitan.

KEKUATAN DAN KELEMAHAN MEDIA CETAK
Ternyata, meskipun sama-sama sebagai media cetak, surat kabar dan majalah memiliki kekuatan dan kelemahan yang tidak sama.
Kekuatan Surat Kabar:
1. dapat menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai dengan cakupan pasarnya
2. kebiasaan konsumen membawa surat kabar sebagai referensi untuk memilih barang sewaktu berbelanja
3. surat kabar memuat hal-hal yang aktual yang perlu segera diketahui oleh pembacanya
4. pengiklan dapat bebas memiliki pasar mana yang akan diprioritaskan. Dengan demikian dia dapat memilih media yang cocok dengan terget audience-nya
Kelemahan surat kabar:
1. sekalipun jangkauannya bersifat masal, surat kabar dibaca orang dalam tempo yang sangat singkat, umumnya tidak lebih dari lima belas menit, dan mereka hanya membaca sekali saja. Surat kabar hanya berusia 24 jam sehingga cepat basi.
2. sekalipun surat kabar memilki sirkulasi yang luas, beberapa kelompok pasar tidak dapat terlayani. misalnya untuk pembaca di bawah umur 20 tahun
3. tidak semua produk dapat diiklankan di surat kabar, termasuk iklan yang memerlukan peragaan produknya.

Kekuatan majalah
1. mempunyai kemampuan untuk menjangjau segmen pasar tertentu yang terspesialisasi
2. mempunyai kemampuan mengangkat produk-produk yang diiklankan sejajar dengan persepsi khalayak terhadap prestise majalah yang bersangkuan
3. memiliki usia edar yang paling panjang dibanding media lainnya
4. mempunyai kualitas visual yang baik karena umumnya majalah dicetak di ketas yang berkualitas tinggi.
Kelemahan majalah
1. fleksibilitas ang terbatas karena pengiklan harus m,enyerahkan final artwork iklannya jauh-jauh hari
2. biaya yang dipakai untuk menjankau setiap kepala menjadi lebih mahal karena majalah hanya beberadar di lingkungan yang terbatas
3. distribusi yang kurang lancar. Banyak majalah yang peredarannya lambat sehingga menumpuk di rak-rak toko buku.

Latihan
Perhatikanlah dua iklan media cetak berikut!
1. Analisislah antomi teksnya?
2. Apakah headlinenya efektif dan menarik?
3. Apakah iklan tersebur sesuai dengan rumus iklan yang baik?

Rangkuman
Media cetak merupakan suatu media yang bersifat statis dan mengutamakan pesan-pesan visual, dengan sejumlah kata, gambar, atau foto dengan tata warna dan halaman putih. Dalam media ini dikenal jenis iklan baris, iklan display, dan iklan advetorial.
Karena medianya yang statis dan mengutakan pesan visual, maka anatomi ikaln media cetak meliputi Headline, Visual, Bodycopy, Produck shot, dan Baseline. Terkadang dfilengkapi juga dengan unsur Kupon dan Flash.

Tes Formatif
1. Carilah suatu produk yan ingin Anda iklankan untuk media cetak.
2. Tentukanlah kreatif brief-nya
3. Buatlah iklan media cetak untuk produk tersebut.
Kirimkan hasil kerja Anda ke web: peni-usd.vox.com atau e-mail ke peni@staff.usd.ac.id
Post a comment Tags: modul 3
Kegiatan Belajar 2: IKLAN RADIO
2007 Feb 11
1 comment
Radio merupakan media yang memiliki jangkauan selektif terhadap segmen pasar tertentu. Di Indonesia yang wilayahnya sangat luas, radio telah menjawab kebutuhan untuk meyakinkan komunikasi yang dapat memacu perubahan masyarakat.
Berbeda dengan media cetak, radio merupakan media auditif yang bersifat atraktif. Apa yang dilakukan radio ialah memperdengarkan suara manusia untuk mengutarakan sesuatu. Karena radio memiliki karakteristik khusus, maka copywriting yang disiapkan harus memperhatikan karakteristik tersebut.
KARAKTERISASI IKLAN RADIO
Radio merupakan media audituf dan atraktif, artinya mengandalkan pendengaran untuk menyapa pendengar. Bagi si pendengar, radio seperti berbicara dengannya. Karena itulah, maka iklan di radio memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Theater of the mind, artinya iklan yang didengar harus mampu menghasilkan pesan yang "bermain-main” di benak pendengar. Dengan kata lain, iklan itu harus mampu menyebabkan pendengar berimajinasi mengenai pesan iklan yang disampaikan.
2. Pribadi, artinya media yang paling intim dengan khalayak sasaran. Iklan di radio seperti tidak berjarak. Pesannya seperti orang yang berbicara langsung dengan kita.
3. Radio kurang menjadi perhatian penuh pendengarnya. Dengan demikian, iklan di radio didengarkan sambil melakukan pekerjaan lain.
4. Iklan ditayangkan hanya sekelebat, sekali dengar.
Dengan memerperhatikan karakteristik tersebut, seoang copywriter harus memperhatikanlima prinsip dalam menulis iklan radio. Berikut ini adalah prinsip-prinsip tersebut.
1. Menulis untuk berbicara, bukan untuk dibaca atau ditatap. Elemen radio adalah suara bukan teks. Dengan demikian, estetika yang dibuat adalah untuk indra pendengaran bukan indra penglihatan. "Sampo cocok untuk seluruh keluarga" bukan "Shampo X adalah sampo yang cocok digunakan oleh seluruh keluarga". Diksi yang digunakan adalah kata dan kalimat yang mudah dimengerti, yaitu akrab dalam percakapan sehari-hari. "Saya Titik Puspa", bukan "Saya adalah Titik Puspa". Kata "adalah" merupakan konsumsi media cetak sehingga harus dihilangkan. bahasa lebih dipentingkan dari pada tata bahasa.
2. Menulis sebagai bentuk komunikasi langsung. Copywriting yang dihasilkan juga bersifat langsung kepada target audience, yaitu pendengar radio. Tidak ada istilah pihak ketiga atau pihak keempat yang harus dituju.
3. Menulis dalam kerangka kreatif dari individu ke individu. Komunikasi siaran radio adalah hubungan antarpribadi. Citra yang dihidupkan adalah medium komunikasi personal. Sehingga copywriting yang diciptakan harus mencapai keakraban komunikasi personal, dengan jalan:
a. menghindari menulis dengan berpidato, kecuali jika memang konsep kreatifnya demikian.
b. bunyi tulisan harus membentuk suasana informal
c. copywriting harus menciptakan suasana akrab dan bersahabat
d. copywriting harus komunikatif, to the point. Satu ide, satu kalimat, serta ringkas dan padat.
4. Menulis dengan prinsip sekali ucap, langsung dimengerti. Karena syarat mutlak naskah radio adalah Clarity has Top Priority (kejelasan adalah prioritas utama). Kalimat yang panjang harus dibuat menjadi pendek dan sederhana.
5. Menulis dengan kesadaran bahwa hasil karyanya akan diwujudkan dalam bentuk suara. Kata dan gayanya berperan sebagai jembatan komunikasi sehingga peran penjualan dapat tersalurkan dengan baik, dengan demikian, maka:
a. kata-kata yang digunakan harus bermakna kongkrit,
b. jangan menggunakan kata-kata abstrak yang hanya berkitat di alam pikiran kreatif si copywriter sendiri
c. jagan menggunakan kata yang bunyinya mirip. Misalnya Dewi -- Deni, kentang--ketan, kepala--kelapa.
FORMAT IKLAN RADIO
Script iklan radio bentuknya seperti menulis naskah sandiwara atau screenplay. Script ditulis dengan bahasa lisan atau percakapan. Jadi tidak terlalu gramatikal, kecuali untuk lucu-lucuan. Dalam hal ini, bahasa lebih penting dari pada tata bahasa. Tentu saja dengan siapa kita berbicara atau siapa target audience kita, jangan pernah dilupakan.
Berbeda dengan iklan media cetak, iklan di radio mempunyai bahasa, batasan waktu, dan peristilahan yang khusus. Script iklan radio menggunakan kode tertentu yg diketahui secara umum oleh kalangan periklanan. Waktu untuk iklan radio dibatasi oleh durasi, dan dihitung berdasarkan detik. Biasanya ketententuan pengaturan waktu dalam iklan radio sebagai berikut:
· umumnya 60 detik (ada yang 30 atau 45 detik)
· 5-10 detik pertama sbg building situation (pendengar sudah tahu setting dan tokoh)
· detik ke-11 sampai ddengan 45 berisi konflik
· detik ke-45 hingga 60 berisi solusi
Oleh karena itu, selalu sediakan stopwatch pada saat Anda menulis script iklan radio. Untuk keamanan dalam penyiaran (agar tidak terpotong oleh acara lain di radio), sebaiknya durasi dibuat dua atau tiga detik lebih pendek. Misalnya durasi 60 detik, buatlah 58 detik.Walaupun terkadang ada juga media radion yang mau memberi toleransi beberapa detik. Mintalah bagian Media untuk bertanya kepada pengelola stasiun radio tentang ada tidaknya toleransi itu.
Untuk membuat iklan radio lebih menarik, tidak datar, dan tidak membosankan, buatlah semacam ucapan atau kata-kata pemancing perhatian di akhir dialog. Dalam bahasa Inggris biasanya disebut dengan book.
PERALATAN YANG DIPAKAI DALAM AMUNISI IKLAN RADIO
Jika iklan media cetak, selain bahasa amunisi sangat ditentukan oleh lay out, jenis font, dan juga warna; untuk iklan radio amunisi yang dipakai adalah
Suara Manusia
Musik
Jinggle
Sound effect, efek suara , biasanya ditulis SFX